Pulau
Bawean terkenal dengan gula aren. Produk unggulan ini diminati
orang-orang di negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Di
sana, gula aren Bawean dibuat untuk minuman, dicampur dengan kelapa
muda.
Membuat
gula merah atau yang biasa disebut dengan gula aren menjadi mata
pencaharian utama warga Desa Balikterus Kec. Sangkapura Kab. Gresik.
Hampir semua penduduknya melanjutkan warisan keluarganya dengan membuat
gula aren untuk mencukupi kebutuhan hidupnya sehar-hari. Warga
Balikterus, baik laki-laki maupun perempuan, setiap pagi dan sore tidak
pernah takut pergi ke tengah hutan untuk sekedar memasang atau mengambil
bumbung bambu di tangkai buah aren yang telah dipotong.
Gula
aren berbahan dasar nira aren yang oleh warga setempat sering disebut
la’ang. Adenan (52) warga Balikterus tetap lincah memanjat pohon aren
untuk mengambil bumbung yang telah berisi nira. “Setiap pagi dan sore
kami selalu memasang dan mengambil bumbung di pohon aren. Untuk satu
buah tangkai buah aren ini bisa diambil la’ang-nya hingga dua bulan,
sedangkan sekali ambil, satu tangkai buah aren ini bisa menghasilkan
hingga lima liter la’ang” kata pria yang sudah penuh keriput di raut
mukanya itu.
Menurut
Adenan, nira yang diambil dari tangkai buah aren yang baru dipotong
sangat bagus kualitasnya dijadikan gula aren. “Warnanya merah bersih,
tapi jika nira diambil daru tangkai buah aren yang sudah lama dipotong,
hasil gulanya agak gelap,” kata Adenan. Selain itu, dia menambahkan,
nira aren di dari pegunungan di Desa Balikterus ini sangat segar untuk
diminum langusug, apalagi bila dicampur dengan es.
“Rasanya
sangat segar, biasanya pada saat bulan puasa, orang Bawean banyak yang
membeli nira untuk dinikmati ketika makan buka, dipercaya la’ang juga
bisa meningkatkan stamina dan kejantanan lelaki,” jelasnya.
Sepulang
dari mengambil nira aren di hutan, Adenan langsung menuju rumah sore
itu. Dan sesampainya di rumah yang sangat sederhana itu, Masriyah (40)
istri Adenan menyambut dan langsung membawa bumbung berisi nira ke dapur
khusus yang disiapkan untuk memasak gula aren. “La’ang langsung
dipanaskan di atas wajan, selama beberapa jam hingga kental hingga
berwarna kemerahan. Setelah itu, la’ang yang telah mengental dicetak
dicetakan berbahan bambu yang dipotong dengan lebar dan diameter bambu
empat sentimeter,” papar Masriyah.
Kemudian
didiamkan selama beberapa menit hingga mengeras, tambahnya, setelah
mengeras, gula aren langsung dilepas dari cetakannya dan dibungkus
dengan menggunakan daun pisang. Per bungkus isinya sepuluh biji gula
aren, sedangkan untuk harga satu bungkus gula aren saat ini sekitar Rp
13 ribu hingga Rp 15 ribu, agar bisa menghasilkan satu bungkus gula aren
dibutuhkan nira sekitar dua liter. Lebih lanjut dia menjelaskan, gula
aren ini mampu bertahan lama, bisa berbulan-bulan asalkan disimpan di
tempat yang hangat biar tidak meleleh.
Hampir
semua penduduk yang tinggal di Balikterus, berjumlah hingga ratusan
kepala keluarga memanfaatkan gula aren sebagai penghasil pendapatan
utama, biasanya mereka menjual gula aren ke pasar-pasar. Tapi
seringkali, turis mancanegara atau orang bawean yang bekerja di Malaysia
saat pulang ke Bawean membawa gula aren untuk dijual atau sekedar
dinikmati bersama teman-teman di negeri jiran itu.
“Di
Malaysia biasanya gula aren Bawean ini dicampur dengan kelapa muda.
Jadi pesanan akan meningkat pada saat musim libur atau hari-hari
lebaran, bahkan tekadang saking banyaknya pesanan, kita kekurangan
barang,” imbuh Masriyah.
Tak
ayal jika pada saat pesanan ramai, warga Balikterus kehabisan stok,
sebab meskipun jumlah keluarga yang memproduksi gula aren ini ratusan,
cara mereka mengolah masih tradisional, jadi tidak mumpuni untuk
memproduksi gula aren dalam jumlah massal.
Sebenarnya,
penghasil gula aren di Bawean tidak hanya di Desa Balikterus di
beberapa daerah lainnya juga terkenal dengan produksi gula arennya, tapi
penghasil gula aren dengan kualitas terbaik di Bawean adalah di
Balikterus. Desa yang berjarak sekitar lima kilometer dari kecamatan
Sangkapura itu berada di daerah datarang tinggi, pegunungan di
Balikterus sangat lebat dengan tanaman aren. Jadi, bahan baku gula aren
di Balikterus sangat berlimpah, karena itu kualitas gula aren Balikterus
terbaik.